Pancasila di tengah Ideologi Besar Dunia
PANCASILA DI ANTARA IDEOLOGI BESAR DUNIA
Makalah
Disusun untuk memenuhi sebagian tugas
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. H. M. Nur Hasan, M.Si.
Oleh :
1. Keytrin Surya Itsan (1603096001)
2. Ririn Nur Faizah (1603096002)
3. Desi Triyani (1603096003)
4. Ana Qur’aini Rohmatin (1603096004)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Pancasila Di Antara Ideologi Besar Dunia” sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidika Pancasila. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pendidikan Pancasila yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya. Saran dan kritik sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses penyempurnaan makalah ini .
Semarang, 4 April 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi 3
B. Pengertian ideologi pancasila 4
C. Ideologi-ideologi besar di dunia 5
D. perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14
Makalah
Disusun untuk memenuhi sebagian tugas
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Dr. H. M. Nur Hasan, M.Si.
Oleh :
1. Keytrin Surya Itsan (1603096001)
2. Ririn Nur Faizah (1603096002)
3. Desi Triyani (1603096003)
4. Ana Qur’aini Rohmatin (1603096004)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Pancasila Di Antara Ideologi Besar Dunia” sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidika Pancasila. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pendidikan Pancasila yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya. Saran dan kritik sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses penyempurnaan makalah ini .
Semarang, 4 April 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi 3
B. Pengertian ideologi pancasila 4
C. Ideologi-ideologi besar di dunia 5
D. perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di zaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat indonesia. Padahal sejarah perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu Pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan karena setiap sila dalam Pancasila mengandung 4 sila lainnya dan kedudukan dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis hierarkis, yang berarti bahwa kelima sila Pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat,dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri didalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.
Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita pahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut, Pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti:
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Untuk itu kita sebagai generasi penerus sudah melupakan kewajiban bersama untuk senantiasa menjaga kelestarian nilai-nilai Pancasila sehingga apa yang pernah terjadi di masa lalu tidak akan terendam dimasa yang akan datang.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari ideologi?
2. Apa pengertian ideologi pancasila?
3. Apa saja ideologi-ideologi besar di dunia?
4. Bagaimana perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya?
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi.
2. Untuk mengetahui apa pengertian ideologi pancasila
3. Untuk mengetahui apa saja ideologi-ideologi besar di dunia
4. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi
Istilah ideology berasal dari kata ‘idea’ yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Dan ‘logos’ yang artinya ilmu. Kata idea berasal dari bahasa Yunani ‘eidos’ yang artinya bentuk. Di samping itu, ada kata ‘ideit’ yang artinya melihat. Maka secara harfiah ideology berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengerrtian sehari-hari, ‘idea’ disamakan arti dengan cita-cita.
Ideology juga diartikan sebagai ajaran, diktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistemastis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Beberapa pengertian ideologi menurut para ahli:
1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
2. Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
3. C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
4. Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.
5. Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
B. Pengertian ideologi pancasila
Ideologi Pancasila: memandang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Monodualisme ini adalah kodrati, maka manusia tidak dapat hidup sendirian, ia selalu membutuhkan yang lain.
Menurut konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling tergantung antar manusia, saling menerina dan memberi antar manusia dalam memasyarakat dan menegara. Saling tergantung dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan ciri khas persatuan serta menjadi inti isi dari nilai kekeluargaan. Ideologi Pancasila, baik setiap silanya maupun paduan dari kelima sila silanya, mengajarkan dan menerapkan sekaligus mengehendaki persatuan.
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945). Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia. Nilai ini berfungsi sebagai kekuatan mental, spiritual, dan landasan etik dalam Ketahanan Nasional, maka atheisme tidak berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan dan kedamaian hidup beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, tersimpul nilai satu derajat, sama kewajiban dan hak, saling mencintai, hormat menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi dan nilai gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia. mengandung nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.
Sila kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara / bangsa dengan tetap menghargai kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai kebenaran dan keadilan.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai sikap adil, menghormati hak orang dan sikap gotong royong, yang menjamin kemakmnuran masyarakat secara menyeluruh dan adil.
1. Kelebihan Ideologi Pancasila
a. Mencakup nilai-nilai positif yang diambil dari berbagai Ideologi
b. Menutup kelemahan dari kedua Ideologi yang bertentangan
c. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat
d. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman
2. Kekurangan Ideologi Pancasila
a. Dapat menimbulkan tafsir yang berbeda-beda
C. Ideologi-ideologi besar di dunia
1. Ideologi komunisme
Komunisme, berasal dari bahasa Latin “Comunis” artinya “milik bersama”. Istilah ini berakar dari pemikiran Karl Marx dan Lenin. Karl Marx pertama kali mengungkapkan pemikirannya mengenai ideologi-ideologi Komunis dalam sebuah pamflet yang ditulis bersama dengan Predrick Engels pada tahun 1848. Pamflet tersebut berjudul The Communist Manifesto. Pemikiran mereka yang diungkapkan dalam pamflet tersebut berasal dari hasil pengamatannya terhadap situasi di Eropa Barat pada saat itu.
Sebagai ideologi, komunisme muncul ketika revolusi Perancis, kemudian dengan ajaran Karl Marx membawa pengaruh yang sangat besar sehingga disamakan dengan komunisme. Marx banyak menerima pokok ajaran dari Feuerbach tanpa analisis yang menyeluruh hingga dalam perkembangannya istilah komunisme kemudian dimonopoli oleh partai/golongan komunis.
Karl Marx, Engels, dan Lenin mengumukakan aliran pikiran golongan (das theory) bermula dari kritik Karl Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal revoludi industri. Das theory beranggapan bahwa negara ialah susunan golongan (kelas) untuk menindas golongan (kelas) lain.
Kelas ekonomi kuat menindas ekonomi lemah, golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum buruh). Oleh karena itu, Marx menganjurkan agar kaum buruh mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan Negara dari kaum golongan karya kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur Negara. Aliran pikiran ini sangat menonjolkan adanya kelas/revolusi dan perebutan kekuasaan Negara. Pikiran Karl Marx tentang sosial, ekonomi, dengan pikiran Lenin terutama dalam pengorganisasian dan operasionalisasinya menjadi landasan paham komunis. Ideologi komunis ini dianut oleh negara Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
a. Kelebihan ideologi Komunis:
Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
1) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
2) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
3) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
4) Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
b. Kekurangan ideologi Komunis:
1) Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis
2) Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4) Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
2. Ideologi sosialisme
Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830, yakni adanya keinginan agar alat-alat produksi dimiliki secara bersama untuk melayani semua kebutuhan masyarakat, bukan monopoli atas kaum kapitalis. Sosialisme atau sosialism (Inggris) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis, yaitu berarti kemasyarakatan. Dalam arti di atas ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: pertama, sosial demokrasi; kedua, komunisme; ketiga anarkhisme; dan keempat sindikalisme.
Menurut ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas yang terorganisir mempunyai kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi barang, dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.
Intinya ekonomi yang bersifat kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara bebas dan kompetitif harus dihilangkan. Dapat disimpulkan, Sosialisme merupakan ideologi yang berpandangan adanya persamaan dan kesamaan dalam menjalani hidup. Dalam sosialisme persamaan merupakan konsekuensi logis dari keprihatinan terhadap suatu kemiskinan. Negara yang memiliki paham ini contohnya adalah Republik rakyat china ( RRC ).
a. Kelebihan Ideologi Sosialisme
1) Rakyat hidup sejahtera karena di sana tidak ada hak pribadi semuanya merupakan hak bersama
2) Luwes dalam hal perjuangan berbaikan nasib buruh secara bertahap
b. Kekurangan Ideologi Sosialisme
1) Demokrasi sosialis hanya terdapat satu partai politik
2) Menghancurkan Ideologi komunisme
3) Tidak menerima adanya politik lain
3. Ideologi liberalisme
Liberalism berasal dari kata latin liber yang berarti “bebas”, awalnya merujuk pada falsafah kebebasan. Dapat diketahui Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
Terdapat dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada. Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme Klasik itu tidak pernah berakhir.
Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme (ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.
Negara yang menganut ideologi liberalisme adalah Amerika Serikat, Austria, Jerman, Hungaria, Korea Selatan, Jepang dan lain-lain.
a. Kelebihan Ideologi Liberalisme
1) Menumbuhkan inisatif dan kreasi masyarakat dalammengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat.
4) Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku dipasar.
5) Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
b. Kekurangan Ideologi Liberalisme
1) Sulit melakukan pemerataan pendapatan. karena persaingan bersifat bebas.
2) Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.
3) Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4) Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi.
5) Karena penyelenggaraan pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol.
D. Perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya
Ada beberapa hal yang membedakan antara pancasila dengan ideologi lainnya, di antaranya:
NO ASPEK IDEOLOGI
PANCASILA KOMUNISME SOSIALISME LIBERALISME
1 Politik • Demokrasi Pancasila • Demokrasi rakyat berkuasa mutlak satu partai • Demokrasi untuk kolektivitas
• Mengutamakan kebersamaan • Demokrasi Liberal
2 Hukum • Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keragaman individu dalam masyarakat • Hukum untuk melanggengkan komunis • Masyarakat sama dengan negara
• Hukum untuk melindungi individu
• Dalam proses pelaksnaannya mementingkan individu
3 Ekonomi • Peran negara adalah tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat • Peran negara dominan
• Demi kolektivitas berarti demi Negara
• Monopoli negara • Peran negara adalah bentuk pemerataan
• Keadilan distributif yang diutamakan
• Peran negara kecil
• Swasta mendominasi
• Kapitalisme
• Monopolisme
• Persaingan bebas
4 Agama • Bebas memilih salah satu agama
• Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara • Agama candu masyarakat
• Agama harus dijauhkan dari masyarakat
• Atheis • Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan • Agama urusan pribadi
• Bebas beragama atau tidak
5 Pandangan terhadap Individu dan Masyarakat • Individu & Masyarakat diakui keberadaannya
• Hubungan individu dan masyarakat dilandasi asas selaras, serasi dan seimbang
• Masyarakat ada karena individu
• Individu akan punya arti apabila hidup di tengah masyarakat • Individu & Masyarakat tidak penting
• Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting • Masyarakat lebih penting daripada individu • Individu lebih penting dari masyarakat
• Masyarakat diabdikan untuk individu
6 Ciri Khas • Keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam setiap aspek kehidupan • Atheisme
• Dogmatis
• Otoriter
• Ingkar HAM
• Reaksi terhadap kapitalisme dan liberalisme • Kebersamaan akomodasi
• Jalan tengah • Penghargaan atas HAM
• Demokrasi
• Negara
• Menolak dogmatis
• Reaksi terhadap absolutisme
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ideologi diartikan sebagai ajaran, diktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistemastis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945). Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di dalamnya.
3. Ideologi besar di dunia, di antaranya: 1). Ideologi Komunis yang dianut oleh negara Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.2). Ideologi Sosialisme yang dianut oleh Republik rakyat china ( RRC ). Dan 3). Ideologi Liberalisme yang dianut oleh Amerika Serikat, Austria, Jerman, Hungaria, Korea Selatan, Jepang dan lain-lain.
4. Ada beberapa perbedaan antara ideologi pancasila dengan ideologi besar di dunia yang dapat dilihat dari aspek hukum dan politik, ekonomi, agama, ciri khas, dan pandangan terhadap Individu dan Masyarakat
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami Harapkan untuk proses penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
As’adDjamhari, Saleh dkk. 2009. Komunisme di Indonesia Jilid I. Jakarta: Pusjarah TNI
Kaelani, 2016. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Von Mises, Ludwig. 2011. Menemukan Kembali Liberalisme. (Diterjemahkan oleh lela E. Madjiah). Jakarta: Freedom Institute.
Adindas, Novie. Online, http://novieadindas.blogspot.co.id/2015/09/v-behaviorurldefaultvmlo_26.html Diakses pada 3 April 2017 Pada 3 April 2017 Pukul 18.34 WIB
Gustin, Yulya. Online, http://yulyagustin.blogspot.co.id/2016/04/kelebihan-dan-kekurangan-dari-setiap.html Diakses Pada 3 April 2017 Pukul 07.29 WIB
Elisa, Online. elisa.ugm.ac.id Diakses pada 3 Aprl 2017 Pukul 20.12 WIB
Wikipedia. Online, https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme Diakses pada 3 April 2017 Pukul 19.34 WIB
Komentar
Posting Komentar