Bagaimana Cara Kita Memaknai Perbedaan?



Pergaulan dapat kita pahami sebagai bentuk komunikasi antar individu ndividu dan individu dengan kelompok. Namun, yang menjadi permasalahan saat ini apakah kita sadar bahwa kita selama ini terlalu membatasi pergaulan kita?
Kita bergaul dengan siapapun, tetapi ada yang masih melihatnya dengan mata sebelah. Misalnya, kita punya teman .teman kita itu anak orang kaya, jadi kita bahagia berteman dengannya begitu pula sebaliknya.

Banyak di antara kita yang masih memandang sekeliling hanya dari materi,intelektualitas, fisik, dan lainnya. Padahal, esensi sesungguhnya dari pergaulan adalah bagaimana cara kita untuk menerima segala perbedaan yang ada .

Indonesia tempat kita tumbuh, negara yang beranekaragam macam budaya dan agama. Kenyataannya, itu semua hanya secerca kata kata yang tak ada artinya bagi orang-orang yang masih membatasi pergaulannya (dalam hal ini orang yang belum bisa menerima perbedaan). Memang benar, kita harus pandai dalam memilih dengan siapa kita bergaul.. Tetapi bukan berarti mindset kita menjadi "saklek" dan menolak segala perbedaan

penulis belajar dari seorang tokoh penting era 1980an, beliau adalah Lady diana spencer seorang puteri kerajaan Inggris. Beliau tak menghiraukan gelarnya, jabatannya maupun posisinya sebagai seorang menantu Kerajaan. Beliau dengan gigihnya, berbaur dengan siapapun    tanpa memandang statusnya atau posisinya.

Beliau bahkan mau berpelukan dengan penderita HIV AIDS, Kusta , Kanker dan penderita penyakit lainnya.yang lebih membuat dunia takjub, beliau bahkan memeluk seorang penderita aids yang saat itu bagi semua  orang menjadi hal tabu. Lady Diana berhasil mengubah pandangan jika seorang penderita aidspun juga berhak untuk kita rangkul.

beliau memaknai sebuah pergaulan dengan sangat indah, membuktikan kepada kita jika perbedaan bisa menyatukan kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Nasikh dan Mansukh

Analisis Kasus Dengan Teori Erikson

Laporan Kuliah Kerja Lapangan Bali 2018