My Role Model : Lady Diana Spencer



Princess of Wales, Diana menjadi sosok yang saya idolakan akhir-akhir ini, aku ingin menjadi dia seorang wanita pemberani dengan rasa kasih sayang alami membuatnya dirinya amat disayang oleh orang diseluruh dunia. Bagaimana tidak, mendiang Diana pada zamannya adalah orang yang sangat dikagumi dunia karena dengan beraninya dia bersalaman dengan penderita HIV/AIDS, Kusta yang pada masanya orang-orang menganggap jijik pada mereka. Putri Diana bahkan duduk diranjang mereka dan memeluknya sehingga merubah pandangan masyarakat awam terhadap penderita HIV dan Kusta.
Teman-teman saya bahkan guru saya, tetap menganggap segala hal yang saya lakukan dan saya sukai adalah hal yang menggelikan dan layak untuk ditertawakan. Tetapi awalnya, aku hanya menganggap itu sebuah lelucon belaka hingga ketika pulang kerumah aku merenunginya kembali.
Apakah ada yang salah dengan itu semua? Aku terus memikirkan itu, meskipun hanya terlihat sepele namun cukup membebani fikiranku. Apabila dibandingkan dengan teman-teman lain aku memang cukup berbeda dari segala hal dan itulah yang membuat aku dianggap aneh. Mungkin mereka menganggapku seperti anak-anak karena menyenangi semua itu dan selalu menghayalkannya setiap hari bahkan sampai terbawa mimpi ketika aku terlelap.
Putri Diana bisa aku jadikan panutan dihidupku menjadi acuan untuk bertingkah seperti wanita yang peduli dengan sekitarnya. Aku meniru Putri Diana yang ku mulai dari hal-hal kecil seperti ikut donasi dalam kegiatan kemanusiaan, ikut organisasi kerelawanan, dan beberapa hal lainnya.
Salah satu program kemanusiaan Putri Diana yang paling menjadi inspirasiku, saat beliau diundang ke Angola untuk kampanye anti ranjau darat karena sudah menyusahkan penduduk hingga banyak yang mengalami kecelakaan sampai beberapa bagian tubuhnya harus diamputasi.
      
Karena itulah, aku bisa belajar untuk bersikap toleransi kepada siapapun meskipun itu seseorang yang berbeda denganku. Walau pasti dalam pelaksanaannya aku banyak menemukan kendala sebab sisi kekanakanku yang sampai sekarang tidak pernah hilang diusia 20 tahunku. Saya tidak menampik, saya juga takut bila orang-orang tidak menyukai saya yang aneh dan berbeda dari mereka karena kesukaan saya. Saya hanya berfikir, yang penting itu tidak mengganggu mereka jadi mengapa saya harus menjadi diri sendiri tanpa takut di cela siapapun.

That is why I want to be Princess Diana, she make me so gratefull. She make me as a brave, confident, and get respect to others. So, I will show my best for my life until die.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Nasikh dan Mansukh

Analisis Kasus Dengan Teori Erikson

Laporan Kuliah Kerja Lapangan Bali 2018