Penyesalan

Penyesalan merupakan sebuah perasaan tidak enak yang disebabkan amarah, sedih, stress, dan tidak menerima keadaan yang dihadapinya. Hal ini juga didukung oleh diri sendiri yang tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang tentunya mengandung resiko besar untuk kehidupan mendatang. Pada era modern saat ini, seseorang lebih banyak merasakan penyesalan lebih besar akibat dari tuntutan hidup yang menekan.  Entah dari faktor ekonomi, sosial, pendidikan, atau lingkungan sekitar.

Terkadang seseorang merasa terdesak keadaan dan waktu sehingga berani mengambil keputusan tanpa memikirkan resiko yang akan diterima. Sebagian dari mereka beralasan, jika tak segera mungkin maka kesempatan itu akan hilang padahal sudah ada didepan mata. Akhirnya, seiring berjalannya waktu, orang harus hidup dalam penyesalan akibat keputusan yang diambilnya tidak sesuai dengan kehidupan yang mereka inginkan.


Mereka terus menyalahkan diri sendiri, meratapi penyesalan, dan yang paling parah yaitu munculnya niat untuk bunuh diri. Kita sebagai masyarakat era milenial, harus benar-benar pandai dalam menyikapi ini semua. Nasi sudah menjadi bubur, apa yang terjadi tak perlu disesali. Perasaan penyesalan hanya akan membunuh secara perlahan, menggerogoti kita sampai kita mati.

Mungkin kita telah salah mengambil keputusan yang mengakibatkan penyesalan terbesar seumur hidup. Namun, dibalik rasa penyesalan itu kita pada akhirnya tahu bahwa Tuhan memberikan banyak bantuan dan rahmat yang tak terduga di dalamnya. Bisa saja, dalam masa kelam itu Tuhan mempertemukan kita dengan sahabat yang baik, kegiatan yang menyenangkan, atau justru jika kita beruntung kita bisa bertemu dengan jodoh kita di tengah masa-masa kelam itu.

Esok kita akan tersenyum sendiri, melihat betapa bodohnya kita saat menangisi keputusan yang telah kita buat. Padahal, itu semua kehendak yang telah ditetapkan olehnya. mungkin saja Tuhan turut ikut campur dengan apa yang kita alami di masa-masa kelam tersebut. Kini, tak ada lagi penyesalan seperti yang kita keluhkan setiap hari. 

Kita hanya tersenyum sembari bersyukur kepada Tuhan atas kekuatan dan kesabaran untuk menguatkan diri kita dalam menghadapi rasa penyesalan yang kita ubah menjadi sebuah rahmat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Nasikh dan Mansukh

Analisis Kasus Dengan Teori Erikson

Laporan Kuliah Kerja Lapangan Bali 2018