Guru Favorit
Dari
sekolah dasar sampai sekolah menengah atas saya memiliki sosok guru yang saya
favoritkan dan idolakan. Guru tersebut alumni dari Universitas Negeri Surakarta
dengan Program pendidikan Pendidikan Sosiologi. Beliau biasa di panggil dengan
Bu Nita. Beliau sangat diidolakan oleh sebagian besar siswa.
Termasuk
sayapun turut mengidolakannya. Pada saat pembelajaran, beliau tidak pernah
marah dan diktator asal siswanya turut menghormatinya dan memperhatikannya
ketika pembelajaran sosiologi tengah berlangsung. Bu Nita bukan wali kelas dari
kelas saya, namun saya tetap mengidolakannya.
Beliau
santai ketika mengajar, menerapkan pembelanjaran dengan tipe santai namun
serius dan mencoba menumbuhkan kreativitas siswa dengan membuat pelajaran
semakin menyenangkan melalui permainan bertajuk materi sosiologi saat itu.
Apalagi dari kelas 10-12 SMA, sekolah saya menerapkan kurikulum 2013 yang tentu
lebih banyak melibatkan kontribusi siswa untuk mencari materi dengan metode
presentation dan diskusi atau membuat makalah.
Beliau
menumbuhkan sikap kepada siswanya untuk tidak bosan dengan pembelajarannay
dengan metode pemebelajaran yang menyenangkan. Dengan begitu, materi Sosiologi
yang kerap dinilai membosankan, terlalu panjang, dan memerlukan penalaran yang
kompleks tak lagi membuat siswa benci.
Di
akhir presentasi dari siswa, beliau tak lupa turut menyuruh peserta presentasi
untuk mewakili setiap kelompoknya menyampaikan smpulan dari pemateri. Sehingga,
siswa tidka ada yang kosong fikirannya, melainkan sudah terisi dengan materi.
Meski banyak juga dikalangan siswa menyebut Bu Nita kekanakan, nyatanya metode
permainan yang diterapkannya ketika pembelajaran lebih mudha diterima siswa
daripada guru lainnya.
Selama
pendalaman materi, beliau juga
memberikan catatan materi yang singkat dan mudah dipahami siswa untuk
sekompleks materi Sosiologi. Menjelang ujian tengah semester dan ujian akhir
semester soal-soal darinya berkualitas dan membuat siswa menumbuhkan kemampuan
analisisnya terhadap soal Sosiologi.
Maka
dari itu, seyogyanya pendidikan mampu diterapkan kepada siswa secara
menyenangkan dan tidak membebani siswa. Bila pendidik dan peserta didik dapat
berkolaborasi dengan baik, tujuan pendidikanpun akan mudah dicapai.
Komentar
Posting Komentar