Kumpulan Materi KD IPA 1 Biologi (PGMI) Semester 1
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).
Sebagai
contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak
bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan
bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka.
Selama
hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami
perkembangan.
Perkembangan
merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, dapat berupa
perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju
kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah,
perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan
tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi
perubahan besar yang tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk.
Contoh
perkembangan yang jelas dapat dilihat dari siklus hidup kupu-kupu. Kupu-kupu
mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup
hingga mencapai bentuk dewasa) :
Proses
perkembangan yang sudah memasuki tahap akhir salah satu cirinya adalah kematangan
organ-organ reproduksi. Pada tumbuhan hal ini dapat diamati dengan jelas yakni
dengan munculnya bunga pada tumbuhan yang telah dewasa. Mengapa makhluk hidup
bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya.
Pada manusia kematangan organ-organ reproduksi ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin sekunder :
Pria :
Muncul jakun
Muncul kumis dan janggut
suara membesar
Wanita :
Pinggul dan dada membesar
mengalami menstruasi
kulit menghalus
mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia akan dibahas sendiri ( Klik link ini : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia )
Pada manusia kematangan organ-organ reproduksi ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin sekunder :
Pria :
Muncul jakun
Muncul kumis dan janggut
suara membesar
Wanita :
Pinggul dan dada membesar
mengalami menstruasi
kulit menghalus
mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia akan dibahas sendiri ( Klik link ini : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia )
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
a. Gen
Gen
adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada
anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya.
b.
Hormon
Hormon
merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan
berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
1)
Hormon pada tumbuhan
Hormon
pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya adalah auksin,
sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin,
berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah,
dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin,
memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin,
merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji.
Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat
dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
d)
Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan
buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam
absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2)
Hormon pada hewan
Beberapa
hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin,
mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya
proses metamorfosis.
b) Somatomedin,
mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison
dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan Invertebrata.
3)
Hormon pada manusia
Beberapa
hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut :
a) Hormon
tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan
hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon
pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis
bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH).
Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak
tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme),
sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika
kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian
tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
c) Hormon
testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tanda-tanda kelamin se-
kunder
pada pria.
d) Hormon
estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor
luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Makanan
atau Nutrisi
Makanan
merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas,
perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang
diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat
hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara.
b.
Suhu
Semua
makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya.
Suhu
ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah
sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah
sebelumnya.
c.
Cahaya
Cahaya
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan
sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d.
Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Pertumbuhan pada tumbuhan
terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung
jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan
kambium.
1.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan
primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem
primer atau disebut juga meristem apikal. Jaringan meristem ini
terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan
batang tumbuhan bertambah panjang.
2.
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan
sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Jaringan
meristem sekunder misalnya jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah
dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan keluar membentuk
floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium,
diameter batang dan akar bertambah besar.
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut, penyokong, pelindung dan lain sebagainya. Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya di daerah meristem saja. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa.
1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
2. Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas hingga dewasa.
Perkembangan pada sebagian hewan dapat diamati dengan jelas melalui proses metamorfosisi
Metamorfosis
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut, penyokong, pelindung dan lain sebagainya. Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya di daerah meristem saja. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa.
1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
2. Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas hingga dewasa.
Perkembangan pada sebagian hewan dapat diamati dengan jelas melalui proses metamorfosisi
Metamorfosis
Metamorfosis
adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva
sampai dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah katak. Katak
pada awalnya berupa berudu/kecebong yang hidup di air dan bernapas dengan
insang luar tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian
terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu
mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki,
hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak yang hidup di darat.
Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua :
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai bentuk larva dengan hewan dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna, Contoh metamorfosis sempurna misalnya pada katak dan kupu-kupu. Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu adalah : telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago)
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga
yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas
(nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Contoh
metamorfosis tidak sempurna misalnya pada jangkrik dan belalang. Urutan
daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai
berikut : telur → nimfa → dewasa (imago)
ANATOMI TUMBUHAN
Anatomi
tumbuhan atau fitotomi
adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional
berbeda. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan
hierarki dalam kehidupan:
- Organologi, mempelajari struktur dan
fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya;
- Histologi, mempelajari struktur dan
fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
- Sitologi, mempelajari struktur dan
fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel,
serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal
juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan
juga sering kali dikaji bersama-sama dengan anatomi tumbuhan.
A. AKAR
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
- Akar
serabut : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan
dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek).
Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
- Akar
tunggang : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi
utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Anatomi
akar terdiri dari:
- Kambium
: lapisan sel hidup pada tumbuhan yang aktif membelah berfungsi untuk
memperbesar batang, terletak di antara kulit dan kayu.
- Pembuluh
tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar –
batang dan berlubang – lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya
untuk mengangkut zat makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
- Pembuluh
kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar –
batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung
mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh.
B.
BATANG
Batang tumbuhan mempunyai bentuk berbeda – beda. Pada
umumnya batang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
- Batang
Berkayu
Tumbuhan
jenis ini biasanya besar, tinggi, dan bercabang – cabang. Daun tumbuhan ini
biasanya rimbun. Contohnya : mangga, jati, pohon jambu, dan lainnya.
- Batang
Tidak Berkayu
Tumbuhan
jenis ini biasanya tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang.
Contohnya : jagung dan tebu.
- Batang
Semu
Tumbuhan
jenis ini berupa pelepah – pelepah yang membentuk batang. Contohnya : pisang.
Keterangan struktur anatomi batang, yaitu :
- Epidermis
: epidermis batang mempunyai sel – sel silika dan sel – sel gabus,
misalnya pada batang tebu (Saccharum
officinarum), dan kadang
– kadang di lapisi oleh sel kutikula.
- Periderm
: selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk
tonjolan berbentuk piala.
- Kortek
: lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar
silinder pusat, terdiri dari sel – sel parenkim.
- Floem
primer : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
- Floem
sekunder :
terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
- Kambium
: lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu
baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar.
Fungsinya untuk memperbesar batang.
- Xylem
sekunder : terdiri
dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
- Xylem
primer : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
C.
DAUN
Daun mempunyai bentuk yang bermacam – macam. Bentuk daun
dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
ø Bentuk bulat atau bundar :
teratai besar.
ø Bentuk perisai : daun jarak.
ø Bentuk jorong : daun nangka dan
nyamplung.
ø Bentuk memanjang : daun sirkaya
dan sirsak.
ø Bentuk lanset : daun kamboja.
Keterangan gambar anatomi daun, yaitu :
- Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis
berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
- Jaringan
palisade
atau jaringan tiang
adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
- Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang
berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan.
- Berkas pembuluh
angkut
yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis.
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar
dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi
untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
- Stoma (jamak: stomata) berfungsi
sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2
dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan
mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita
dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2,
sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2.
Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi
juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
—D.
BUNGA
Mahkota bunga : untuk memikat serangga yang menolong
penyerbukan.
Benang sari : merupakan alat kelamin jantan pada
tumbuhan, mengandung tepung sari.
Kelopak : pembungkus bunga selagi kuncup.
Putik : alat kelamin betina pada tumbuhan, yang akan
menjadi bakal buah.
Dasar bunga : terletak di pangkal bunga, tempat
melekatnya perhiasan bunga dan alat pembiakan.
Tangkai bunga : tempat melekatnya bunga.
—E. BUAH
Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah dan
terkadang juga bagian – bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah,
daging buah dan biji.
F. BIJI
Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :
- Kulit
biji : terletak di
bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
- Hipokotil
: bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
- Radikula
: bagian terminal (ujung).
- Epikotil
: bagian atas pangkal.
- Plumula
: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
- Kotiledon
: bagian cadangan makanan
Anatomi
Dan Morfologi Tumbuhan
Anatomi
tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
1. Organologi, mempelajari struktur dan
fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya
2. Histologi, mempelajari struktur dan
fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya
3. Sitologi, mempelajari struktur dan
fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta
hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai
biologi sel.
Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian,
bentuk maupun fungsinya.
1. Organ pada Tumbuhan.
Secara
klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
-
Akar,
-
Batang
-
Daun.
Beberapa
organ sekunder penting:
-
Bunga
-
Buah
-
Biji
-
Umbi
1. Akar
Akar adalah
bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus.
Struktur
Anatomi dari Akar terdiri dari:
·
Epidermis (kulit luar)
·
Korteks
·
Endodermis
·
Silinder Pusat / Stele
Sifat-sifat akar:
a. merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop)
atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak
beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian
lainya.
c. warna tidak hijau, biasanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi
umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian
permukaan tanah.
e. bentuk ujungnya seringkali meruncing,
hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Secara umum,
ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya
terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga
memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan
cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh
berdirinya
tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya
terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
2. Batang
Struktur
Anatomi dari Batang adalah:
a.
Epidermis
b.
Korteks
c.
Endodermis
d.
Silinder
Pusat/Stele
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat
seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu
bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya
atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya,
oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak
terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama
hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting
yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali
tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
3. Daun
Merupakan
bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau, dan berfungsi
sebagai tmpat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Warna hijau
pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa
pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya
diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga karoten (berwarna
jingga), memiliki pigmen lain, misalnya
-
xantofil (berwarna
kuning),
-
antosianin (berwarna
merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Fungsi daun
1. Tempat terjadinya fotosintesis.
2. Sebagai organ pernapasan.
3. Tempat terjadinya transpirasi.
4. Tempat terjadinya gutasi.
5. Alat perkembangbiakkan vegetatif.
Anatomi Daun
·
Epidermis terbagi atas
epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di
bawahnya.
·
Jaringan palisade atau
jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
fotosintesis
·
Jaringan spons atau
jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.
·
Berkas pembuluh angkut
yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem
berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam
tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
·
Stoma (jamak: stomata)
berfungsi sebagai organ respirasi.
4. Bunga
Merupakan
alat reproduksi pd angiospermae. Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi
seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae,
"tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi
(benang sari dan putik)
Fungsi bunga
Fungsi
biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan
betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan,
yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bagian-bagian
bunga sempurna.
1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari
benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8. Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13. Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15. Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)
Empat bagian
utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx;
b. Mahkota bunga atau corolla yang
biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu
proses penyerbukan;
c. Alat kelamin jantan atau androecium
(dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
d. Alat kelamin betina atau gynoecium
(dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
5. Biji
Biji (bahasa
Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau
Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan
lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
6. Buah
Buah
merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Buah pada
tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Buah Semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang
melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yg masih
tanggal, bagian ini tidak merupakan bagian buah yg berarti.
7. Umbi
Umbi
merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain
dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat) sebagai
cadangan energi (makanan bagi tumbuhan)
Organ yang
dimodifikasi bisa daun, batang atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah
pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat.
Macam-macam
umbi
Umbi
merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan
organ dasar yang dimodifikasi.
1. Umbi lapis (latin: bulbus) merupakan
umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya
dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae;
2. Umbi batang (latin: tuber) merupakan
umbi yang terbentuk dari modifikasi batang, biasanya dihasilkan oleh beberapa
spesies Solanaceae dan Asteraceae. Dari umbi batang orang dapat melakukan
perbanyakan tumbuhan.
3. Umbi akar merupakan umbi yang
terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil
umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Jaringan pada
Tumbuhan
Macam
Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan
sifatnya jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
1. Jaringan meristem
a. Meristem Primer
b. Meristem Sekunder
2. Jaringan dewasa.
a. Jaringan epidermis, terdapat di
permukaan organ tubuh tumbuhan.
b. Jaringan parenkim, umumnya sel-sel
besar, kaya akan ruang antara sel, disebut sebagai jaringan
dasar. Pada daun ada 2 macam yaitu parenkim palisade dan parenkim bunga karang
(spons)
c. Jaringan penyokong, mengokokoh
berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya jaringan kolenkim dan sklerenkim
d.
Jaringan pengangkut,
terdiri atas floem dan xilem.
A. PENGERTIAN FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah proses pembuatan molekul
makanan berenergi tinggi dari komponen yang lebih sederhana, yang dilakukan
oleh tumbuhan autotrof (tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya “cahaya” dan sintesis yang
artinya “penyusun”, jadi fotosintesis juga diartikan dengan proses biokimiawi
yang dilakukan oleh tumbuhan untuk menghasilkan energi (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya.
Daun merupakan komponen utama pada tumbuhan
yang berperan dalam fotosintesis ini, pada daun terdapat klorofil (zat hijau
daun), nah klorofil inilah yang akan menyerap energi matahari sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi (nutrisi).
Fotosintesis berperan sangat penting bagi
seluruh kehidupan organik di bumi. Karena selain menghasilkan energi, proses
fotosintesis juga akan menghasilkan oksigen untuk kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
B. FUNGSI FOTOSINTESIS
- Fungsi utama fotosintesis
adalah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi
tumbuhan, dengan adanya glukosa ini akan terbentuk sumber energi lemak dan
protein pula. Nah zat-zat ini akan menjadi sumber makanan bagi manusia dan
hewan, oleh karena itu proses fotosintesis ini sangat penting dalam
kehidupan kita.
- Prose Fotosintesis dapat
membersihkan udara. Udara dibersihkan dengan diserapnya karbondioksida dan
dihasilkannya oksigen. Sehingga sering kita dengar penanaman pohon untuk
membersihkan lingkungan, karena ada proses fotosintesis inilah pohon bisa
berguna untuk membersihkan udara kita.
- Kemampuan fotosintesis tumbuhan
pada masa hidupnya akan membuat sisa sisa tumbuhan tersebut tertimbun di
dalam tanah. Timbunan dari tumbuhan dalam waktu yang lama akan membuatnya
menjadi batu bara yang merupakan bahan baku dan sumber energi pada
kehidupan modern.
C. PROSES FOTOSINTESIS
Sebelum memulai penjelasan, silahkan
diperhatikan bagan di bawah terlebih dahulu.
Berdasarkan bagan tersebut maka secara
singkat proses fotosintesis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dalam proses fotosintesis ada 4 bahan yang
harus dimiliki, yaitu :
- Karbondikoksida (CO2)
- Air
- Cahaya Matahari
- Klorofil
Karbondikosida
akan diambil oleh Stomata (mulut daun) pada daun tumbuhan dari udara bebas,
kemudian air diambil melalui akar tumbuhan dan diangkut komponen pengangkut
pada tumbuhan, kemudian Cahaya matahari akan diambil dalam bentuk energi oleh
klorofil (zat hijau daun). Semua proses ini akan berlangsung membentuk suatu
reaksi dan menghasilkan Oksigen serta Glukosa.
Setelah terdapat glukosa pada tumbuhan, nutrisi ini akan diubah menjadi lemak, protein, dan nutrisi lainnya. Jadi pada fotosintesis terjadi reaksi yang sangat kompleks, namun secara singkat reaksinya berlangsung seperti yang telah kami jelaskan.
Setelah terdapat glukosa pada tumbuhan, nutrisi ini akan diubah menjadi lemak, protein, dan nutrisi lainnya. Jadi pada fotosintesis terjadi reaksi yang sangat kompleks, namun secara singkat reaksinya berlangsung seperti yang telah kami jelaskan.
D. TAHAP-TAHAP REAKSI FOTOSINTESIS
Proses fotosintesis yang terjadi di Kloroplas
terdiri atas 2 reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Proses
fotosintesis yang terjadi di Kloroplas terdiri atas 2 reaksi, yaitu reaksi
terang dan reaksi gelap.
1. Reaksi
Terang
Dikatakan
reaksi terang karena dalam prosesnya reaksi ini membutuhkan cahaya matahari.
Reaksi ini terjadi di salah satu ruang kosong pada kloroplas yang disebut
membran tilakoid. Dalam reaksi terang, klorofil akan menyerap cahaya dari
matahari, energi yang didapat dari cahaya matahari akan digunakan untuk memecah
molekul air menjadi molekul oksigen dan hidrogen. Reaksi ini disebut sebagai
fotolisis, dan dapat digambarkan dengan reaksi berikut.
2.
Reaksi Gelap
Sesuai
dengan namanya reaksi gelap merupakan reaksi yang tidak bergantung pada cahaya.
Inti dari proses reaksi gelap merupakan pengubahan Karbondioksida (CO2) menjadi
glukosa. Reaksi gelap ini terjadi pada bagian stroma kloroplas. Reaksi gelap
hanya akan terjadi sesudah terjadinya reaksi terang, dan proses reaksi gelap
sangat kompleks, karena pengubahan Karbondioksida (CO2)
E.FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS
1.
Faktor Internal
Faktror
internal adalah faktor yang berasal dari tumbuhan itu sendiri. Artinya, setiap
tumbuhan yang berbeda jenis, walaupun hidup dalam keadaan lingkungan yang sama
akan berbeda pula reaksi fotosintesisnya, dapat kita katakan faktor internal
merupakan faktor hereditas (keturunan).
Pada
beberapa jenis tumbuhan, ada yang tidak bisa membentuk klorofil (albino)
sehingga akan sangat berpengaruh terhadap raksi fotosintesisnya.
2.
Faktor Eksternal
a.
Kandungan Air dan Mineral dalam tanah
Seperti
yang telah kami jelaskan tadi sahabat, air merupakan salah satu bahan baku yang
digunakan untuk reaksi fotosintesis jadi semakin banyak air dalam tanah semakin
bagus reaksi tersebut. Karena Fotosintesis sangat bergantung dari penyerapan
air oleh akar tumbuhan tersebut.
b.
Temperatur
Fotosintesis
merupakan reaksi yang tergantung kepada enzim, sedangkan kerja enzim ini
dipengaruhi oleh suhu. Enzim tidak bisa bekerja pada suhu kurang dari 5 derajat
Celcius dan diatar 50 derajat celcius, jika suhu tidak sesuai maka fotosintesis
tidak akan terjadi. Suhu terbaik untuk proses fotosintesis adalah diantara 28 –
30 derajat celcius.
c.
Kandungan CO2 di udara
Kandungan
CO2 di udara sekitar 0.03 persen, semakin banyak CO2 akan semakin baik rekasi
yang terjadi.
d.
Kandungan O2
Rendahnya kandungan O2 di udara dan di dalam
tanah akan menghambat respirasi tumbuhan. Remdajmua respirasi ini juga akan
menghambat pembentukan energi oleh tumbuhan tersebut.
Materi Sistem Gerak pada Manusia (Rangka,
Tulang, Otot dan Persendian)
Sistem Gerak pada Manusia - Di dalam melakukan
aktifitas sehari-hari pastinya kita melakukan banyak gerakan. Kemampuan yang
dimiliki oleh manusia untuk bergerak tentunya dikarenakan adanya organ-organ
yang mendukung tubuh manusia untuk melakukannya. di dalam biologi, kerjasama
organ-organ tersebut dikenal dengan sistem gerak. sistem gerak meliputi
tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi. Khusus untuk materi kali ini Gudang
Biologi akan mengupas tuntas mengenai sistem gerak pada manusia, yuk mari
langsung saja kita amati bersama penjelasannya berikut ini:
Sistem Gerak pada Manusia
Tulang/rangka
Tulang memiliki fungsi utama
sebagai alat gerak pasif. artinya tulang hanya bisa bekerja/bergerak apabila
ada bantuan dari otot.
Tulang atau rangka pada manusia
tergolong ke dalam alat gerak pasif dikarenakan tulang hanya akan bisa bergerak
apabila ada aktifitas yang terjadi pada otot. tulang sendiri terbentuk oleh
kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat erat dengan bantuan
kalogen. di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau
mengalami kelainan apabila ada gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya
infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi, ataupun posisi tubuh yang salah.
tulang yang satu dengan yang lain biasanya terhubung oleh sendi-sendi. Materi
mengenai persendian akan kita bahas setelah pembahasan mengenai tulang berikut
ini:
Fungsi Rangka pada Manusia
Kerangka pada tubuh manusia
memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Penegak tubuh
- Pembentuk tubuh
- Tempat Melekatnya otot
- Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah
merah
- Alat gerak pasif
Kerangka pada manusia dapat
dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: Bagian tengkorak, Bagian badan, serta Bagian
anggota gerak.
Bagian Tengkorak
Bagian tengkorak pada sistem
gerak manusia tersusun atas tulang-tulang pipih yang menjadi tempat terjadinya
proses pembentukan sel-sel darah merah dan putih. Bagian tengkorak pada manusia
terdiri dari:
Masing-masing tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali
tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi (1 buah)
Bagian Badan
Bagian rangka badan pada manusia
dipisahkan ke dalam 5 kelompok yaitu Ruas-ruas tulang belakang, Tulang rusuk,
Tulang dada, Gelang bahu, dan Gelang panggul seperti dapat dilihat
di dalam gambar berikut ini:
Bagian Anggota gerak
Bagian ini juga terbagi lagi ke
dalam 2 bagian yaitu anggota gerak atas dan bawah:
Anggota gerak atas
Anggota gerak ini terdapat pada
tangan kanan dan tangan kiri, terdiri dari:
Anggota Gerak Bawah
Untuk anggota gerak bawah
tentunya merupakan rangka penyusun kaki kanan dan kiri yang terdiri dari:
Jenis-jenis Tulang
Brdasarkan kepada jenisnya,
tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan tulang
yang disusun oleh sel-sel tulang rawan. Tulang ini bersifat lentur karena
terdapat ruang pada aantar sel tulang rawan. Tulang ini mengandung zat kapur
dan zat perekat. Diantara contoh tulang rawan adalah ujung tulang rusuk,
hidung, telinga, trakea, laring, bronkus, dan di antara ruas-ruas tulang
belakang.
Tulang Keras
Seperti namanya, tulang keras
memiliki tekstur yang lebih padat dan bersifat keras daripada tulang rawan.
Jenis tulang ini disusun oleh osteoblas (sel pembentuk tulang). Terdapat banyak
zat kapur diantara sel tulang keras dengan sedikit zat perekat. itulah yang
membuat jenis tulang ini menjadi keras. Di dalam tulang keras kita dapat
menjumpai saluran havers. di dalam saluran havers ini terdapat
pembuluh-pembuluh darah. Diantara contoh tulang keras adalah: tulang kering,
tulang lengan, dan tulang selangka.
Bentuk Tulang
Tulang dibedakan menjadi 3 macam
jika didasarkan kepada bentuknya, yaitu:
Tulang Pipa
Bentuk tulang ini panjang dan
bulat dengan rongga di tengahnya seperti pipa. contoh tulang pipa adalah tulang
jari tangan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
Tulang Pipih
Bentuk tulang ini gepeng atau
pipih. contohnya adalah tulang dada, tulang belikat,dan tulang rusuk.
Tulang Pendek
Tulang yang berbentuk bulat dan
pendek. contohnya adalah: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki,
dan tulang pergelangan tangan. Tulang pipih memiliki fungsi sebagai tempat
terjadinya proses pembentukan sel darah merah dan putih.
Kelainan pada Tulang
Berikut ini adalah eberapa contoh
kelainan pada tulang :
Skoliosis
Merupakan kelainan pada tulang
punggung yang mengakibatkan posisinya menjadi membengkok ke samping kanan atau
kiri. hal ini bisa terjadi karena terlau sering mengangkat beban pada salah
satu bahu atau lengan. atau juga bisa disebabkan oleh kebiasaan duduk dengan
posisi yang miring sehingga beban tubuh bertumpu pada salah satu lengan.
Kifosis
Merupakan kelainan tulang
punggung terlalu membengkok kearah belakang, kelainan ini biasanya dikarenakan
oleh kebiasaan duduk dengan posisi yang terlalu membungkuk atau sering
memanggul beban yang berat dengan menggunakan punggung.
Lordosis
Kebalikan dari kifosis yaitu
kelainan tulang punggung yang terlalu membengkok ke depan, posisi duduk dengan
membusungkan dada bisa menjadi penyebab dari kelainan ini.
Polio
kelainan ini disebabkan oleh
adanya infaksi virus polio, penderitanya akan mengalami kondisi tulang yang
kian lama kian mengecil sehingga berujung pada kelumpuhan.
Rakhitis
Kelainan yang terjadi akibat
kekurangan asupan vitamin D, sehingga tulang kakinya berbentuk menyerupai
huruf X atau O.
Persendian
Seperti kalian ketahui, ada
banyak sekali tulang yang menyusun rangka pada tubuh manusia. masing-masing
tulang tersebut tentu saling berhubungan. setidaknya ada 200 tulang yang
posisinya saling berhubungan di dalam tubuh manusia. Hubungan yang terdapat
diantara 2 tulang itulah yang disebut sebagai sendi ataupun artikulasi. Di
dalam sistem gerak pada manusia, persendian memiliki fungsi serta peranan yang
amat penting di dalam proses terjadinya aktivitas ataupun gerakan.
Macam-macam Sendi
Berdasarkan kepada sifat
pergerakannya, sendi dibedakan kedalam 3 macam, yaitu:
Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi yang tidak mempunyai celah
sendi sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada sendi tersebut. Contoh
dari sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian
tengkorak.
Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi yang dapat digerakkan namun
terbatas. contohnya adlah sendi pada ruas tulang belakang, sendi pada
pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.
Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi yang dapat digerakkan
secara bebas. Sendi gerak dibedakan menjadi:
Sendi engsel
Seperti engsel pada pintu, sendi
ini memungkinkan pergerakan tulang pada satu arah. contoh sendi engsel adalah
sendi pada lutut dan siku.
Sendi Pelana
Pada sendi peana, salah satu
tulang dapat digerakkan menuju dua arah. contohnya adalah sendi yang
menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.
Sendi Geser
Sendi ini memungkinkan terjadinya
gerakan pergeseran pada tulang. contohnya adalah sendi-sendi pada ruas tulang
belakang.
Sendi Putar
Pada jenis sendi ini, salah satu
tulang dapat bergerak karena memiliki poros pada tulang yang lain. contohnya
adalah sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.
Sendi Peluru
Pada sendi ini salah satu tulang
berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke segala arah. contohnya
adalah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu serta
tulang paha dan tulang gelang panggul.
Otot
Otot merupakan jaringan yang
terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah sebagai alat gerak aktif
untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh manusia
tidak akan bisa bergerak karena ototlah yang bisa membuat tulang bergerak.
Jenis-jenis Otot
berdasarkan jenisnya, otot
dibedakan menjadi 3, yaitu:
Otot Polos
merupakan jaringan yang terbentuk
oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana dibagian ujungnya
cenderung meruncing.
Otot Jantung
Otot yang terletak pada dinding
jantung.
Otot Lurik
biasa disebut juga sebagai otot
rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka. disebut lurik karena bila
dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat garis gelap terang
pada serabut otot ini.
Gerak dan Kerja Otot
Otot bergerak secara kontraksi
dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan memendek menjadi
keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. dengan adanya kontraksi
pada otot maka tulang akan tertarik. untuk mengembalikan tulang tersebut pada
posisi awal maka dibutuhkan relaksasi. artinya harus ada otot lain yang
berkontraksi agar bisa menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi untuk
bisa menggerakan tulang setidaknya dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot
dengan cara kerja yang berbeda.
Dengan berdasarkan kepada cara
kerjanya, maka otot dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu otot sinergis dan
otot antagonis.
Gerak Sinergis
Merupakan gerak selaras dari dua
otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut akan berkontraksi dan
berelaksasi secara bersamaan. contohnya adalah gerakan pada otot punggung dan
leher.
Gerak Antagonis
Gerak berlawanan antara dua atau
lebih otot untuk menggerakan pada suatu bagian tubuh. contohnya adalah ketika
lengan bawah terangkat maka otot bisep akan berelaksasi sementara otot trisep
melakukan relaksasi.
Kelainan pada Otot
Berikut adalah beberapa cntoh
kelainan yang dapat terjadi pada otot manusia:
Tetanus
Kelainan pada otot yang
disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga kondisi otot terus menegang.
Atrofi
Kondisi otot yang mengecil
biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio, karena tidak digerakkan
maka otot akan menyusut dan mengecil.
Kram
Kejang otot dikarenakan aktifitas
otot berlebih. biasanya terjadi pada atlit olahraga.
Terkilir
Kelainan otot karena terjadinya
kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru berlawanan arah.
ALAT INDRA MANUSIA, BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSINYA
Pengertian Alat Indra
Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Baiklah dengan segala kekurangan dan segenap kemampuan asa generasiku.blogspot.com. mencoba menguraikan fungsi dari bagian-bagian panca indra tersebut.
1. Indra Penglihat (Mata)
Alat indra adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indra manusia sering disebut panca indra, karena terdiri dari lima indra yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung), indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit).
Baiklah dengan segala kekurangan dan segenap kemampuan asa generasiku.blogspot.com. mencoba menguraikan fungsi dari bagian-bagian panca indra tersebut.
1. Indra Penglihat (Mata)
Mata terdiri dari otot mata,
bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan
bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan
lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak
mata melindungi mata dari benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya
yang kuat, debu dan kotoran.
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak
2. Indra Pendengar (Telinga)
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
a. Kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
b. Lensa mata berfungsi meneruskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata.
c. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata
d. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
e. Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak
f. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata
g. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak
2. Indra Pendengar (Telinga)
Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)
Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.
3. Indra Pembau (Hidung)
1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran
2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)
Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.
b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.
c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.
e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.
3. Indra Pembau (Hidung)
Fungsi bagian-bagian indra pembau :
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
4. Indra Pengecap (Lidah)
Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis.
5. Indra Peraba (Kulit)
Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.
Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.
Gambar Alat Pernapasan Manusia Beserta Fungsinya
Gambar Alat Pernapasan Manusia Beserta
Fungsinya – Salah satu ciri
makhluk hidup selain tumbuh dan berkembang adalah bernapas. Kemampuan manusia
dalam bernafas menjadi hal yang snagat penting dimana dengan bernafas manusia
bisa mengeluarkan karbon dioksida dalam tubuhnya dan diganti dengan oksigen
baru untuk membantu memperlancar kerja jaringan dalam tubuh. Proses perapasan
terbagi menjadi dua yaitu proses inspirasi dan proses ekspirasi. Proses
inspirasi yaitu suatu proses masuknya udara luar kedalam tubuh manusia,
sementara ekspirasi yaitu proses pengeluaran udara pernapasan dari dalam
tubuh keluar. Dengan dua proses tersebut maka manusia bisa hidup dengan
sempurna karena bisa menghirup an mengeluarkan udara yang terus bergantian
mengisi jaringan tubuhnya. Pernapasan atau disebut juga proses respirasi memiliki
tempat respirasi yang berbeda yaitu respirasi internal dan respirasi eksternal.
Respirasi internal yaitu dmana gas Oksigen dan Carbon Dioksida dari luar
memasuki aliran darah melalui alat pernapasan, sementara respirasi eksternal
yaitu apabila pertukaran gas oksigen dan carbon dioksida terjadi dalam tubuh.Untuk mengetahui gambar alat pernapasan manusia beserta fungsinya, anda dihimbau untuk mengetahui organ apa saja yang ada atau yang digunakan dalam proses pernapasan manusia. Berikut penjelasannya:
- Hidung
- Faring
- Laring
- Trakea
- Bronkus dan bronkeulus
- Paru – paru
Diatas merupakan penjelasan secara rinci mengenai gambar alat pernapasan manusia beserta fungsinya. Penjelasan diatas bisa anda pelajari atau kaji lebih mendalam melalui pembelajaran secara formal disekolah atau ditempat belajar lainnya. jadikanlah sebagai ilmu pengetahuan yang mendukung anda untuk mengetahui berbagai proses pernafasan yang terjadi dlam tubuh manusia.
Alat pernapasan pada Manusia dan fungsinya
Salah satu ciri utama makhluk hidup adalah bernapas. Bernapas adalah
menghirup dan menghembuskan udara melalui paru-paru. Manusia bernapas melalui
alat-alat pernapasan yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
Advertisement
Pernapasan merupakan seluruh proses pengambilan
oksigen, pengeluaran karbon dioksida, serta peembentukan energi yang terjadi di
dalam tubuh. Tahukah anda bagaimana proses jalannya udara dalam pernapasan pada
manusia? Alat-alat pernapasan manusia secara berurutan meliputi hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, dan pulmo.Tahukah anda bagaimana kedudukan alat-alat pernapasan dan fungsinya di dalam tubuh? Struktur dan fungsi alat-alat pernapasan pada sistem pernapasan manusia secara berurutan adalah meliputi sebagai berikut.
a. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan paling awal yang
dilalui udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambut kecil (silia) dan selaput
lendir. Rambut kecil berguna menyaring udara kotor yang masuk melalui hidung,
sedangkan selaput lendir menghasilkan lendir yang berfungsi menangkap udara
kotor yang lolos oleh saringan rambut kecil, menghangatkan suhu udara yang
masuk ke paru-paru, dan mengatur kelembapan udara.
Advertisement
b. Faring (Rongga Tekak)
Faring merupakan rongga persimpangan antara jalan
udara pernapasan (batang tenggorok dan rongga hidung) dan jalan makanan
(esofagus).
c. Laring (Pangkal Tengkorok)
Laring merupakan saluran udara yang bertindak
sebagai pembentukan suara. Dalam laring terdapat selaput suara yang
ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot, sehingga dapat menghasilkan
tinggi rendahnya nada suara yang diperlukan. Pangkal tenggorok dapat ditutup
oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis).
d. Trakea (Batang Tenggorok)
e. Bronkus (Cabang Batang Tenggorok)
Di daerah dada, trakea bercabang dua ke kiri dan ke
kanan disebut bronkus (cabang batang tenggorok). Di dalam paru-paru, tiap
bronkus membentuk cabang-cabang disebut bronkiolus, yang menuju tiap lobus pada
paru-paru.
f. Pulmo (Paru-paru)
Melindungi paru-paru Anda
Paru-paru berbeda dari sebagian besar organ-organ
lain dalam tubuh Anda karena jaringan mereka halus yang langsung terhubung ke
lingkungan luar. Apa pun yang Anda lakukan saat bernapas dalam dapat
mempengaruhi paru-paru Anda. Kuman, asap tembakau dan zat berbahaya lainnya
dapat menyebabkan kerusakan pada saluran udara dan mengancam kemampuan
paru-paru untuk bekerja dengan baik.Tubuh Anda memiliki sistem pertahanan alami yang dirancang untuk melindungi paru-paru. Ini bekerja sangat baik sebagian besar waktu dengan mencegah kotoran dan melawan kuman. Tapi ada beberapa hal penting yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit paru-paru.
Tidak merokok
Merokok adalah penyebab utama PPOK dan kanker
paru-paru. Asap rokok dapat mempersempit saluran udara dan membuat bernapas
lebih sulit. Hal ini menyebabkan peradangan kronis atau pembengkakan pada
paru-paru. Hal ini dapat menyebabkan bronkitis kronis. Seiring waktu asap rokok
merusak jaringan paru-paru, dan dapat memicu perubahan yang dapat tumbuh
menjadi kanker.
Hindari Paparan polutan yang Bisa Merusak Paru-paru
Anda
Asap rokok, polusi udara luar ruangan, bahan kimia
di rumah dan tempat kerja, dan radon semua dapat menyebabkan atau memperburuk
penyakit paru-paru. Membuat rumah dan mobil Anda bebas asap rokok. Hindari
berolahraga di luar ruangan pada hari-hari udara yang buruk. Dan berbicara
dengan dokter Anda jika Anda khawatir bahwa sesuatu di rumah Anda, sekolah atau
bekerja dapat membuat Anda sakit.
Mencegah Infeksi
Infeksi pernapasan flu atau lainnya kadang-kadang
bisa menjadi sangat serius. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk
melindungi diri:- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air. Pembersih
berbasis alkohol adalah pengganti yang baik jika Anda tidak dapat mencuci.
- Menghindari orang banyak selama musim dingin dan flu.
- Jaga kebersihan mulut dapat melindungi Anda dari kuman
di mulut Anda menyebabkan infeksi. Sikat gigi Anda setidaknya dua kali
sehari dan menemui dokter gigi Anda setidaknya setiap 6 bulan.
- Mendapatkan vaksinasi setiap tahun terhadap influenza.
Berbicara dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah vaksin pneumonia yang
tepat untuk Anda.
- Jika Anda sakit, berdiam diri dirumah adalah hal
terbaik! Melindungi orang-orang di sekitar Anda, termasuk orang-orang
terkasih Anda, dengan menjaga jarak. Tidak masuk kerja atau sekolah sampai
Anda merasa lebih baik.
Sistem pencernaan makanan pada manusia
Filed Under Anus, Esofagus, Lambung, manusia, Rektum, Rongga Mulut, Sistem pencernaan
makanan, Usus Besar, Usus Halus
98 Votes
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus.
Rongga Mulut
a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b..Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c..Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung
Lambung
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
- Asam
HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
- Lipase
, Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
- Renin
, Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
- Mukus
, Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
Usus Halus
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
- Disakaridase
Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
- Erepsinogen
Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
- Hormon
Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
dihasilkan ke usus halus
- Hormon
CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke
dalam usus halus.
- Bikarbonat
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
- Enterokinase
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
- Amilase
Mengubah amilum menjadi disakarida
- Lipase
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
- Tripsinogen
Tripsin yang belum aktif.
- Kimotripsin
Mengubah peptone menjadi asam amino
- Nuklease
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
- Hormon
Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
- Hormon
Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Usus Besar (Kolon)
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-“Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.
.
istem Pencernaan pada Manusia
March 14, 2012 164
Comments Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.
Gambar lengkap sistem pencernaan pada manusia :
A. Pengertian Sistem
Pencernaan Manusia
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan
organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan
jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat
makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan makanan pada manusia
B. Saluran Pencernaan
Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar
dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan,
penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari
mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari
beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris),
kerongkongan (esofagus),
lambung (ventrikulus),
usus halus (intestinum),
usus besar (colon),
dan anus.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Saluran pencernaan manusia
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut
terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah,
dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu : a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
- Rasa
asin —–> lidah bagian tepi depan
- Rasa
manis —–> lidah bagian ujung
- Rasa
asam —–> lidah bagian samping
- Rasa
pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
- Kelenjar
parotis, terletak di bawah
telinga.
- Kelenjar
submandibularis, terletak di
rahang bawah.
- Kelenjar
sublingualis, terletak
di bawah lidah.
Kelenjar ludah di dalam mulut
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis
dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan
lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah
berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain
itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan
basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin
berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum)
menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh
organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada
pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga
mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang
telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan.Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Gerak peristalsis dalam
kerongkongan
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah
proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ
pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di
sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian
tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus
berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak
dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk
dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Struktur lambung
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini
menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung
mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang
menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin),
asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah
lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan
juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin
berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam
susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa
di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut.
Gerak mengaduk pada lambung.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat
bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan
dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri
dari :- Usus
dua belas jari (duodenum)
- Usus
kosong (jejenum)
- Usus
penyerap (ileum)
- Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim
yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
- Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan
menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton
menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Pada bagian usus dua belas jari
bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :- Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi
glukosa.
- Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
- Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
- Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam
amino.
- Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin.
Penampang Usus Halus Manusia
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili
(Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan
usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat.
Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe
(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan
harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah
atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap
oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena
porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan
ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu
larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus
halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan
gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya
masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke
darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem
peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus.
Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus
besar.
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa,
bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus
besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam
proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk
banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air
diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting
dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari
usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir
pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur usus besar
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam
usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis
menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot
polos (otot tak sadar).
6. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu
otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.
Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Struktur anus
1.1. Sistem Kardiovaskular
Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung, darah,
dan pembuluh darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang memberikan
oksigen ke darah dan membawa keluar karbon dioksida dan uap air dari tubuh.
Orang dewasa rata-rata memiliki sekitar 5 sampai 6 liter darah, itu merupakan
7% dari total berat badan. Sistem pencernaan pada
manusia bekerja dengan sistem sirkulasi untuk memberikan nutrisi ke
jantung.Sistem kardiovaskular manusia tertutup yang berarti darah tidak pernah meninggalkan jaringan pembuluh darah. Sebaliknya, oksigen dan nutrisi dapat berdifusi keluar dari lapisan pembuluh darah dan memasuki cairan interstitial. Cairan tersebut kemudian membawa oksigen dan nutrisi ke sel serta membawa karbon dioksida dan limbah keluar dari sel dan masuk ke pembuluh darah. Komponen lain dari sistem peredaran darah adalah sistem limfatik, yang terbuka.
1.2. Darah
Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel
darah. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari makanan dan oksigen
ke seluruh tubuh serta untuk membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui sistem
ekskresi. Darah mengandung plasma darah dan sel darah. Plasma darah adalah
cairan yang terdapat di dalam darah yang terdiri dari 91,5% air. Sel darah
terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (keping darah). Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari
makanan dan oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah
sebagai antibodi. Sedangkan fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah yang
keluar dari tubuh karena luka.
1.3. Arteri
1.4. Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter antara 5-10
mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon
dioksida, nutrien, serta limbah dengan sel di sekitarnya. Kapiler hanya terdiri
dari satu lapis endothelium dan sebuah membran basal. Arteri pada akhirnya akan
bercabang ke bagian-bagian kecil yang disebut arteriol dan kemudian menuju
kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena.
1.5. Vena
Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang umumnya membawa darah
terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan. Umumnya vena membawa darah yang
mengandung karbon dioksda, namun ada vena umbikalis yang membawa darah
beroksigen dari paru-paru ke jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan
berwarna biru, meskipun tidak benar-benar berwarna biru.Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung ke venula dan selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena cava superior (dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian tubuh dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi kanan pada jantung.
1.6. Perbedaan Arteri dan Vena
Arteri dan vena memiliki beberapa perbedaan selain kandungan yang terdapat
di darah yang dibawanya. Berikut adalah tabel perbedaan arteri dan vena:
Dilihat Dari
|
Arteri
|
Vena
|
Arah
|
Dari jantung ke seluruh tubuh
|
Dari seluruh tubuh ke jantung
|
Letak
|
Agak ke dalam
|
Agak keluar bahkan dekat dari kulit
|
Struktur
|
Lebih liat dan elastis
|
Lebih tipis dan tidak elastis
|
Denyutan
|
Terasa
|
Tidak terasa
|
Tekanan Darah
|
Lebih tinggi
|
Lebih rendah
|
Jika Terluka
|
Darah akan memancar
|
Darah akan menetes
|
Kandungan darah
|
Oksigen dan sari-sari makanan
|
Karbon dioksida dan uap air
|
1.7. Pembuluh Koroner
Oksigen dan nutrisi untuk jantung sendiri dipasok melalui pembuluh koroner.
Sistem sirkulasi koroner berfungsi menyediakan pasokan darah untuk otot
jantung. Sirkulasi ini berawal dari arteri di dekat aorta yaitu arteri koroner
kanan dan arteri koroner kiri. Setelah memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke
otot jantung, darah kembali ke jantung melalui vena koroner dan menuju atrium
kanan.
1.8. Vena Portal
Terdapat aturan umum bahwa aliran darah arteri dari jantung akan menuju ke
kapiler yang akan mengarah kembali ke jantung. Vena portal hepatica (terkadang
disebut vena porta) adalah pengecualiannya. Vena portal hepatika adalah
kumpulan kapiler yang berada di sekitar usus dimana darah menyerap berbagai
sari-sari makanan. Vena porta tidak mengarah ke jantung, melainkan ke hati
(hepar) untuk memproses sari-sari makanan.
1.9. Jantung
Selengkapnya: 12
Bagian-Bagian Jantung Manusia Beserta Fungsinya
Jantung adalah organ paling vital dalam sistem peredaran darah pada manusia.
Jantung memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh serta memompa darah
terdeoksigenasi (mengandung banyak karbon dioksida) ke paru-paru. Jantung
manusia terdiri dari masing-masing satu atrium (serambi) dan ventrikel (bilik).
Secara total, jantung manusia terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri,
bilik kiri, serambi kanan, dan bilik kanan. Jantung terbungkus oleh kantong
perikardium yang terdiri dari dua lembar yaitu lamina panistalis (bagian luar)
dan lamina viseralis (menempel pada dinding jantung).Atrium kanan berada di sebelah kanan atas jantung. Darah yang kembali ke atrium kanan adalah darah terdeoksigenasi (miskin oksigen) dan kemudian menuju ke ventrikel kanan untuk dipompa ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida akan dikeluarkan dari darah dan oksigen akan dimasukkan ke dalam darah. Selanjutnya darah akan dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis yang selanjutnya dibawa ke ventrikel kiri untuk dipompa menuju aorta dan selanjutnya ke seluruh tubuh. Ventrikel kiri adalah bagian jantung yang terkuat karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang berada di antara atrium dan ventrikel jantung. Fungsi katup atrioventikuler adalah untuk mencegah aliran darah pada aorta dan arteri pulmonalis kembali menuju ventrikel selama diastole.
2. Sirkulasi dalam Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Terdapat beberapa sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia. Selain itu, sistem limfatik juga termasuk sirkulasi pada sistem peredaran darah pada manusia.
2.1. Sirkulasi Paru-Paru
Baca juga: Sistem Pernapasan pada
Manusia (Artikel Lengkap)
Sistem peredaran darah dari paru-paru adalah bagian dari sistem
kardiovaskular dimana darah kurang-oksigen dipompa dari jantung, melalui arteri
pulmonalis (arteri paru-paru), ke paru-paru untuk mengambil
oksigen, dan kembali ke jantung melalui vena pulmonalis (vena paru-paru). Di
paru-paru (tepatnya di alveolus) terjadi pertukaran gas antara oksigen dan
karbon dioksida. Suplai darah untuk paru-paru sendiri disuplai oleh sirkulasi
bronkial.
2.2. Sirkulasi Otak
Otak mendapatkan suplai darah ganda yang berasal dari arteri di bagian depan
(arterior) dan belakang (posterior). Arteri arterior memasok darah otak bagian
depan. Sedangkan arteri posterior memasok darah ke otak bagian bekang dan
batang otak. Sirkulasi dari depan dan belakang akan bergabung di Lingkaran
Willis.
2.3. Sirkulasi Ginjal
Baca juga: Sistem Ekskresi pada
Manusia (Artikel Lengkap)
Sirkulasi ginjal menerima sekitar 20% darah yang dikeluarkan oleh jantung.
Ginjal menerima darah dari aorta abdominal dan selanjutnya ke vena kava
ascending. Pembuluh ini selain untuk memberikan pasokan oksigen dan nutrisi ke
ginjal, sirkulasi ginjal juga berfungsi sebagai tempat penyaringan darah.
2.4. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini
terdiri dari pembuluh limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening,
dan getah bening. Salah satu fungsi utama sistem limfatik adalah untuk membawa
getah bening dan membawanya kembali ke jantung untuk kembali ke sistem
kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah berperan dalam sistem kekebalan
tubuh pada manusia.3. Cara Kerja Sistem Peredaran Darah pada Manusia
4. Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia (Fisiologi Sistem Sirkulasi)
Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke jaringan serta membawa residu berupa karbon dioksida ke paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar 98,5% oksigen di dalam darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain.
Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu tubuh, mengembalikan sisa metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem ekskresi, serta mendistribusikan hormon dan sari-sari makanan ke dalam sel.
5. Perkembangan Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Perkembangan sistem peredaran darah pada manusia berawal dari proses vaskulogenesis di dalam embrio. Sistem arteri dan vena manusia berkembang di tempat yang berbeda pada embrio. Sistem arteri berkembang terutama dari lengkungan aorta. Sistem vena muncul pada minggu ke-4 sampai ke-8 dari embriogenesis. Sistem sirkulasi pada janin dimulai pada minggu ke-8. Sirkulasi janin yang bekerja tidak melibatkan paru-paru karena pasokan oksigen (dan nutrisi) diperoleh dari ibu melalui plasenta dan tali pusat.
5.1. Perkembangan Arteri pada Manusia
Sistem arteri manusia berasal dari lengkungan aorta dan urat nadi punggung
yang mulai terbentuk pada minggu ke-4 dari kehidupan embrio. Lengkungan aorta
pertama membentuk arteri maksilaris, lengkungan kedua membentuk arteri
stapedial, sedangkan sistem arteri itu sendiri muncul dari lengkungan aorta 3,
4, dan 6. Lengkungan aorta kelima dengan sendirinya menghilang.Aorta dorsal yang berada di bagian dorsal (punggung) embrio, awalnya terdapat di kedua sisi embrio. Aorta dorsal kemudian membentuk aorta. Pada aorta dorsal terdapat sekitar 30 cabang arteri yang berukurang kecil. Cabang-cabang arteri tersebut membentuk arteri interkostal, arteri pada lengan dan kaki, arteri lumbar, dan arteri sakral lateral.
5.2. Perkembangan Vena pada Manusia
Sistem vena manusia berkembang terutama dari vena vitelin, vena umbilikal,
dan vena kardinal.6. Signifikansi Klinis Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Terdapat banyak penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah termasuk penyakit kardiovaskular dan penyakit limfatik. Ahli jantung adalah tenaga medis spesialis jantung. Ada juga ahli bedah jantung yang mengkhususkan diri dalam operasi pada jantung dan sekitarnya. Ahli bedah vaskuler fokus pada pembedahan pada sistem peredaran darah.
6.1. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Penyakit yang mempengaruhi sistem peredaran darah disebut penyakit
kardiovaskular.Kebanyakan penyakit ini disebut “penyakit gaya hidup” karena penyakit tersebut berkembang seiring menurunnya kebiasaan berolahragaan, diet yang buruk, kebiasaan merokok, dan makanan yang tidak sehat. Aterosklerosis adalah prekursor (penyebab) utama penyakit ini. Aterosklerosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya plak kecil pada dinding arteri. Plak tersebut dapat tumbuh hingga menyumbat arteri. Ketika arteri tersumbat, maka pasokan oksigen dan nutrisi ke sel tujuan akan terhenti sehingga sel tersebut mati. Penyakit tersebut dapat berlanjut menjadi serangan jantung atau stroke.
Berikut adalah beberapa kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah pada manusia:
- Anemia
adalah gejala kekurangan hemoglobin atau eritrosit di dalam darah.
- Leukemia
adalah peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Leukemia juga
disebut kanker darah.
- Thalasemia
adalah anemia yang disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin.
Penyakit ini adalah penyakit bawaan.
- Varises
adalah gejala pelebaran darah pada betis.
- Hemofili
adalah kelainan dimana darah menjadi sukar membeku.
6.2. Teknik Pengukuran
Kondisi kesehatan sistem peredaran darah dan bagian-bagiannya dapat diukur
dengan berbagai cara baik manual maupun otomatis. Contohnya adalah dengan
mengukur denyut jantung dengan bantuan stetoskop dan mengukur tekanan darah
dengan sphygomanometer. Ultrasonografi (USG) juga dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi kesehatan pembuluh darah.
6.3. Operasi pada Sistem Peredaran Darah
Terdapat sejumlah prosedur bedah yang dilakukan pada sistem peredaran darah,
yaitu:- Operasi
bypass arteri koroner
- Stent
koroner yang digunakan dalam angioplasty
- Bedah
vaskuler
- Pengupasan
vena
Sejumlah pengobatan alternatif seperti pengobatan Cina memiliki pandangan yang berbeda dalam sistem peredaran darah.
8. Sejarah Penelitian Sistem Peredaran Darah pada Manusia
Tulisan pertama yang diketahui yang membahas tentang sistem peredaran darah ditemukan pada Papirus Ebers (sekitar abad ke-16 SM), sebuah papirus medis Mesir kuno yang berisikan lebih dari 700 resep dan obat. Dalam papirus tersebut telah dikatahui bahwa terdapat sambungan dari jantung ke arteri. Orang Mesir berpikir bahwa udara masuk melalui mulut dan masuk ke paru-paru dan jantung. Kemudian dari jantung, udara menuju ke seluruh tubuh melalui arteri. Meskipun konsep tersebut hanya sebagian yang benar, hal itu merupakan salah satu awal dari pemikiran ilmiah tentang sistem peredaran darah.
Pada abad ke-6 SM, ilmu tentang sirkulasi cairan penting di dalam tubuh telah diketahui oleh Sushruta dalam Ayurveda pada zaman India Kuno. Dia juga telah mengetahui adanya arteri yang dideskripsikan sebagai “saluran”. Katup jantung ditemukan oleh seorang dokter dari sekolah Hippocratean sekitar abad ke-4 SM. Namun fungsinya belum benar-benar dipahami. Karena darah berkumpul pada vena setelah kematian, arteri terlihat kosong. Hal tersebut membuat ahli anatomi kuno menganggap bahwa saluran tersebut dipenuhi oleh udara dan fungsinya sebagai alat transportasi bagi udara.
Seorang dokter asal Yunani, Herophilus telah membedakan arteri dan vena. Seorang ahli anatomi Yunani Erasistratus mengamati bahwa arteri yang dipotong saat hidup akan mengeluarkan darah. Dia menganggap bahwa penyebab udara meninggalkan arteri adalah karena adanya darah yang masuk melalui pembuluh yang sangat kecil diantara vena dan arteri.
Di Roma pada abad ke-2 masehi, seorang dokter (tabib) dari Yunani Galen mengetahui bahwa pembuluh darah membawa darah dan berhasil mengidentifikasi darah pada vena (merah tua) dan arteri (lebih terang) serta mengetahui perbedaan fungsinya. Vena mengambil sari-sari makanan yang berasal dari hati, sedangkan arteri membawa udara yang berasal dari jantung. Darah yang mengalir dari kedua organ tersebut ke seluruh tubuh akan digunakan langsung oleh tubuh dan tidak ada pengembalian darah ke jantung maupun hati.
Galen percaya bahwa darah pada arteri dibuat oleh darah vena yang melewati ventrikel kiri menuju ventrikel kanan melalui sebuah “pori-pori”. Udara masuk ke darah dari paru-paru melalui arteri paru-paru dan kemudian dibawa ke sisi kiri jantung.
Pada tahun 1025, ensiklopedia kedokteran The Canon of Medicine yang ditulis oleh dokter asal Persia, Avicenna (Ibnu Sina) meragukan gagasan orang Yunani tentang keberadaan lubang di bagian septum ventrikel yang dianggap sebagai tempat darah mengalir di antara ventrikel. Meskipun demikian, Avicenna membenarkan teori tentang siklus jantung, fungsi katup, dan sirkulasi darah dalam bukunya yang berjudul Treatise on Pulse. Ia juga memperbaiki teori Galen tentang denyut nadi yang keliru. Ia menyatakan bahwa setiap detak nadit terdiri dari dua gerakan dan dua jeda dan denyut nadi adalah gerakan di jantung dan arteri.
Pada tahun 1242, seorang dokter Arab bernama Ibn al-Nafis, menjadi orang pertama yang menggambarkan proses sirkulasi pada paru-paru dengan tepat. Bahkan ia dianggap sebagai bapak fisiologi peredaran darah. Selain itu, ia juga memiliki wawasan tentang sirkulasi kapiler. Namun, ilmu yang dimiliki Ibn al-Nafis terbatas pada peredaran darah di dalam paru-paru dan tidak di seluruh tubuh.
William Harvey melakukan penelitian dan hasilnya diterbitkan dalam Exercitatio anatomica de Motu Cordis et sanguinis di animalibus pada tahun 1628. Ia menyatakan bahwa ada hubungan langsung antara sistem vena dan arteri di seluruh tubuh dan bukan hanya pada paru-paru. Ia juga berpendapat bahwa denyut jantung menghasilkan sirkulasi darah secara terus menerus. Pernyataan William Harvey berhasil meyakinkan dunia kedokteran. Namun, Harvey tidak dapat mengidentifikasi sistem kapiler yang menghubungkan arteri dan vena. Sistem kapiler tersebut ditemukan oleh Marcello Malpighi pada tahun 1661.
Pada tahun 1956, André Frédéric Cournand, Werner Forßmann dan Dickinson W. Richards dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran atas penemuan mereka mengenai kateterisasi jantung dan perubahan patologis dalam sistem peredaran darah.
Komentar
Posting Komentar