Lilin Aroma Terapi Dari Lilin Bekas

LILIN AROMA TERAPI DARI LILIN BEKAS

A.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui teknik membuat lilin aroma terapi dan kaitannya dengan IPA

2.      Untuk mengetahui manfaat dari pembuatan lilin aroma terapi untuk kehidupan sehari-hari

B.     DASAR TEORI

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar  padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah  parafin. Dengan menyebarnya penerangan listrik , saat ini lilin lebih banyak  digunakan untuk keperluan lain, misalnya perayaan ulang tahun,  pewangi ruangan,makan malam yang romantis dan sebagainya.[1]

Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan. Dalam penulisannya aromaterapi kadang ditulis aroma terapi atau aromatherapy atau aroma therapy.

Aromaterapi sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Kata "aromaterapi" digunakan oleh kimiawan Perancis Rene-Maurice Gattefosse pada tahun 1920-an, yang mencurahkan hidupnya untuk meneliti sifat penyembuhan minyak esensial setelah musibah laboratorium parfumnya. Namun, dalam perkembangannya aroma terapi tidak hanya berbentuk cairan essential saja. Namun, dalam beragam bentuk. Salah satunya adalah Candle Aroma Therapy  atau lilin aroma terapi yang pembuatannya berkaitan dengan materi IPA Kimia yaitu Macam Wujud Zat.

Zat dapat diartikan sebagai sesuatu yang berada karena dirinya sendiri dan pada dirinya sendiri, apa yang tetap ada sebagai lawan dari keadaan dan sifat-sifat yang senantiasa berubah. Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Berdasarkan wujudnya, zat dibagi atas 3 jenis, yaitu zat padat, cair, dan gas.[2]

Zat padat merupakan zat atau benda yang memiliki bentuk dan volume yang tetap. Sifat-sifat zat padat antara lain: bentuknya tetap karena partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel sangat kuat, conrohnya seperti besi, batu dan kayu.

Zat cair adalah suatu zat atau benda yang memiliki volume yang tetap tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempat. Sifat-sifat zat cair antara lain: jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan, gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat dan gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat. Contohnya: air, minyak, sirup.

Zat gas adalah suatu zat yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya.sifat-sifat zat gas antara lain:  memiliki jarak partikel yang berubah-ubah, tidak ada gaya tarik-menarik, gerakan partikel sangat bebas dibandingkan dengan zat lain. Contohnya: udara, nitrogen, oksigen, hidrogen.

Zat dapat berubah wujud. Perubahan wujud benda terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, ketika mengaduk gula pasir dalam teh panas terjadi perubahan wujud. Setelah dibutiran gula tidak tampak lagi, gula pasir tidak hilang tetapi gula pasir mengalami perubahan wujud. Gula pasir itu larut dalam teh panas.[3] Benda padat, cair, dan gas dapat mengalami perubahan wujud. Ada beberapa hal yang menyebabkan benda berubah wujud, peristiwa yang menyebabkan perubahan wujud benda misalnya proses membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, mengkristal. Dalam percobaan membuat lilin aromaterapi ini, melibatkan tiga perubahan wujud benda yaitu menguap, mencair, dan membeku.

C.    ALAT DAN BAHAN

1.      Pisau/cutter                            8. Lilin bekas

2.      Gunting                                  9. Air

3.      Wadah stainlis                        10. Crayon

4.      Panci                                      11. Lipstik bekas

5.      Kompor                                  12. Sumbu lilin atau benang kasur

6.      Lidi panjang                           13. Minyak wangi

7.      Cetakan

D.    CARA KERJA

1.      Siapkan panci berukuran sedang, kemudian isi dengan air setengahnya. Nyalakan kompor dengan api sedang dan panaskan air dalam panci sedang tadi.

2.      Sambil menunggu air berubah menjadi panas/mendidih, siapkan bahan utamanya. Rajang atau hancurkan lilin bekas, sisa lelehan lilin atau lilin baru yang sudah disiapkan tadi dengan pisau supaya cepat leleh.

3.      Masukkan lilin rajangan tadi ke dalam wadah stainlis. Cek dulu apakah air dalam panci besar sudah panas. Kalau sudah, letakkan wadah stainlis diatas air panas dalam panci sedang.

4.      Cara melelehkan lilin ini mirip seperti melelehkan cokelat. Aduk-aduk lilinnya sampai leleh seluruhnya.

5.      Setelah meleleh sempurna, matikan kompor dan angkat panci kecilnya. Tambahkan pewarna crayon sesuai selera dan juga bibit minyak wangi atau parfumnya kemudian aduk sampai tercampur rata.

6.      Siapkan sumbu dan cetakannya, dengan cara ambil sumbu sesuai kebutuhan lalu potong dengan gunting. Letakkan dalam cetakan dengan sisa sumbu di jaga jangan sampai tertimbun lelehan lilin semuanya.

7.      Tuangkan lelehan lilin pada cetakan yang sudah disiapkan tadi.

8.      Diamkan sampai lelehan lilin mengering dan dingin maksimal 5 jam.

9.      Lalu keluarkan lilin dari cetakan dan lilin siap digunakan sesuai kebutuhan.

E.     DATA PENGAMATAN

Prosedur	Hasil
1.      Lilin dipotong-potong 2.      Lilin dipanaskan 3.      Cairan lilin dicampur dengan pewarna crayon 4.      Cairan lilin dicampur dengan minyak esensial “Jasmine” 5.      Cairan lilin dimasukan ke dalam cetakan beserta sumbunya 6.      Cairan lilin didiamkan selama 45 menit 7.      Lilin dikeluarkan dari cetakan setelah didiamkan selama 5 jam	1.      Lilin potongan kecil-kecil 2.      Lilin mencair/meleleh 3.      Cairan lilin berubah warna dari putih menjadi warna crayon 4.      Cairan lilin mengeluarkan aroma wangi 5.      Cairan lilin berbentuk sesuai dengan bentuk cetakan 6.      Cairan lilin membeku, namun masih hangat 7.      Lilin aroma terapi siap digunakan

F.     ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam percobaan pembuatan lilin aroma terapi ini, sudah dijelaskan bahwa terdapat tiga perubahan wujud zat yaitu:

1.      Mencair, yaitu perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam percobaan lilin aromaterapi proses mencair terjadi pada saat lilin bekas yang sudah rajang dan dimasukan dalam wadah stainlis di lelehkan dalam panci sedang berisi air panas.

2.      Menguap yaitu, perubahan wujud zat dari cair menjadi gas, dalam percobaan ini penguapan terjadi pada saat air yang akan digunakan untuk melelehkan lilin dipanaskan sampai mendidih. Proses mendidihnya air disebut dengan proses menguap, karena air yang sedang direbus mengalami perubahan zat dari zat cair menjadi zat gas dengan adanya uap saat air mendidih.

3.      Membeku yaitu, perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Dalam percobaan pembuatan lilin aroma terapi, proses membeku terjadi pada saat lilin yang telah dipanaskan diatas air yang sudah mendidih dengan campuran warna crayon dan bibit minyak wangi atau parfum dicetak dan didinginkan supaya berubah menjadi padat. Dari proses pembekuan ini, dihasilkan lilin aroma terapi dalam bentuk zat padat.

Dapat kita ketahui bahwa zat padat adalah: zat yang mempunyai bentuk dan volume tetap. Volume pada zat padat dikatakan tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja. Dilihat dari susunan molekul dan ikatan antar molekulnya, zat padat mempunyai susunan molekul yang  teratur dan gaya tarik-menarik antar molekulnya yang kuat.

Lilin aroma terapi juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

1.      Memberikan kesegaran

2.      Dengan adanya aroma, dapat meningkatkan konsentrasi

3.      Membuat santai dan tidur dengan nyenyak

4.      Memurnikan ruangan dengan api yang lembut

G.    KESIMPULAN

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar  padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi yang banyak mengandung asam stearat.

Aromaterapi ialah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.

Dalam percobaan pembuatan lilin aroma terapi terdapat beberapa perubahan wujud zat diantaranya:

1.      Mencair

2.      Menguap

3.      Membeku

Dari proses pembekuan yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa lilin aroma terapi termasuk dalam zat padat.

Manfaat lilin aroma terapi dintaranya:

1.      Memberikan kesegaran.

2.      Dapat meningkatkan konsentrasi.

3.      Membuat santai dan tidur dengan nyenyak.

4.      Memurnikan ruangan dengan api yang lembut.

H.    DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis Sains MI. 2004. Sains Madrasah Ibtidaiyah Berdasarkan Kurikulum 2004. Semarang: Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah

https://id.wikipedia.org/wiki/Lilin Diakses pada 6 November 2017 Pukul 08.50 WIB

Id.m.wikipedia.org/wiki/Zat Diakses pada 6 November 2017 Pukul 19.00               WIB

---

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Lilin diakses pada 6 November 2017 Pukul 08.50 WIB

[2] Id.m.wikipedia.org/wiki/Zat Diakses pada 6 November 2017 pukul 19.00 WIB

[3] Tim Penulis Sains MI. “Sains Madrasah Ibtidaiyah Berdasarkan Kurikulum 2004” (Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah. 2004) hlm.63